Rabu, 28 Mei 2014

[ESSAY] Pendidikan Umum dan Pendidikan Berkarakter Islami

PENDIDIKAN BERKARAKTER ISLAMI

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh manusia. Tanpa adanya pendidikan kehidupan ini akan statis, manusia tidak mungkin dapat berkembang dan progresif. Pendidikanlah yang menghantarkan manusia memperoleh ilmu dan pengetahuan supaya bisa meraih cita-cita dan aspirasi mereka. Pendidikan bukan hanya melalui pendidikan formal ataupun informal. Pendidikan bersifat universal artinya pendidikan itu merupakan proses dimana ada seorang pendidik (guru, orang tua, atau orang lain) yang memberi arahan dan mengajarkan sesuatu hal kepada seorang peserta didik (anak sekolah, orang dewasa, dan masyarakat lainnya). Jadi, implikasinya jika kita memberitahu sesuatu hal kepada orang lain maka bisa dikatakan kita telah melaksanakan sebuah proses pendidikan non formal.

Pendidikan bisa dikatakan berhasil jika pendidikan itu mampu menyeimbangkan antara pemberian ilmu pengetahuan baru dan pembentukan karakter seorang peserta didik. Pemberian ilmu dan pengetahuan baru akan menghasilkan kecerdasan kognitif dan kemampuan berfikir yang intelektual bagi peserta didik, akan tetapi yang terpenting yaitu pendidikan harus mampu menghasilkan generasi bermoral, beradab, dan berbudi pekerti luhur. Karena tanpa pendidikan moral manusia itu ibarat pohon yang tidak memiliki akar. Kecerdasan hanya seperti sebuah batang pohon yang mungkin bisa tumbang karena tidak memiliki akhlak dan moral sebagai akarnya. Dari statement ini dicontohkan: Mengapa banyak orang pintar di Indonesia akan tetapi mereka melakukan tindakan yang sangat merugikan masyarakat dan Negara? Mengapa banyak yang korupsi, melakukan pelecehan, tindak kriminal, dsb., apakah pendidikan gagal membimbing mereka? Tidak! Pendidikan tidak salah, tapi proses saat melaksanakan pendidikan itulah yang harus dievaluasi. Pendidikan yang ada dewasa ini hanya menuntut manusia untuk menjadi masyarakat yang cerdas dan mampu bersaing, namun tidak menuntut manusia untuk menjadi manusia yang bermoral dan memiliki budaya malu.

Jika kita bercermin dari Negara maju disana sebut saja Negeri Tirai Bambu, pendidikan moral sangat ditekankan, sehingga masyarakatnya memiliki rasa malu jika ingin melakukan hal-hal yang dilarang. Bahkan, pemimpin disana rela untuk mengundurkan diri secara terhormat karena telah melakukan tindakan yang merugikan. Kembali kepada konteks awal, semua itu berawal karena mereka menjadikan sebuah pelajaran yang diperolehnya itu menjadi kebiasaan. Bukan pelajaran kemudian lantas dilupakan.

 Untuk menjawab masalah ini, ada solusi yang memang sudah ada sejak lama. Bahkan solusi ini telah tertuliskan di dalam kitab suci turunan Nabi Muhammad, yakni Al-Quran. Apa saja sebenarnya yang kurang dari pendidikan umum kita? Pendidikan umum di Indonesia kurang mengajarkan aspek keislaman. Al-quran telah menyinggung beberapa hal mengenai budaya malu, budaya baca, kebiasaan mandiri, pantang menyerah, kerja keras, menjaga tradisi, tidak serakah, dan kekeluargaan. Aspek-aspek ini lah yang kurang di tekankan dalam pendidikan umum di Indonesia. Pendidikan umum hanya mengenalkan aspek tersebut saja kepada para peserta didiknya, namun tidak mengharuskan dan membiasakannya.

Islam itu rahmatan lil alamin yang artinya rahmat bagi seluruh alam. Ajaran dalam al-Quran boleh diterapkan oleh siapapun, maka tak heran jika banyak Negara lain yang sudah jauh lebih maju dari Indonesia karena mereka telah menerapkan aspek-aspek tersebut.

Melihat keadaan ini, banyak para tokoh islam yang merasa ironis dan iba, maka dewasa ini banyak orang-orang yang berhati mulia mulai kembali mendirikan dan mengembangkan pendidikan berkarakter islam, yakni melalui pesantren dan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar Pendidikan berkarakter islami ini mampu menghasilkan generasi bermoral yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik. Pendidikan berkarakter Islam memang sudah lama ada di Indonesia, namun keberadaannya masih kurang diminati masyarakat Indonesia. Bisa dikatakan masih kurang poluler.

Dalam pendidikan berkarakter islam, peserta didiknya diajarkan untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, memiliki budi pekerti yang luhur, serta bermoral dan beradab. Tujuan dari pendidikan berkarakter islam itu supaya peserta didiknya bisa memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kegiatan dalam pendidikan islam lebih condong kearah ketuhanan, namun sama sekali tidak mengesampingkan pengajaran ilmu pengetahuan.

Pendidikan islam menjadikan Allah sebagai tujuan utamanya karena dalam pendidikan islam peserta didiknya diharuskan untuk sering tilawah, tazkiyyah, talimul kitab agar mampu mengusir kejahiliyahan. Alhasil hati dan jiwa kita akan menjadi tenang, fikiran akan jernih, bersih dan cerdas. Pendidikan islam juga mempraktekan pengajarannya menjadi kebiasaan, artinya generasi hasil pendidikan berkarakter islam biasa mempraktekkannya melalui sikap yang akhlaqul karimah dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini harus ada yang menjadi suri tauladan, yaitu Rasulullah SAW. Selain itu, Pendidikan islam mengajarkan konsep prioritas dalam berbuat yaitu : wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Penilaian moralitas tidak terlepas dari konsep ini. Seorang pendidik harus mampu mengetahui kedudukan dari tiap-tiap konsep dalam berbuat ini. 

Jika semua ini terlaksana dengan baik maka Pendidikan islam mampu menjadikan peserta didiknya menjadi manusia yang memiliki kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.


 @realmeity

Tidak ada komentar:

Posting Komentar